Aku melangkah pelan di bawah hangatnya sinar matahari sore. Sore ini aku memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Aku hanya ingin sedikit menenangkan perasaanku. Pikiranku melayang kembali ke kejadian yang terjadi hampir 1 tahun yang lalu. Suatu hari dimana aku mulai memasuki dunia role player. Suatu hari yang mengubah hidupku.
Kejadian ini bermula pada saat temanku membicarakan RP. Aku tidak mengerti apakah itu. Dan aku menanyakannya kepada temanku. Awalnya aku tidak tertarik. Namun takdir membawaku kearah lain. Aku mulai tertarik. Dan suatu hari dimana aku dan temanku sudah selesai melaksanakan ujian akhir semester, aku membuat akun role player.
Aku ingat bagaimana aku disaat aku masih pertama kali masuk ke dunia itu. Aku sangat bingung dan tidak mengerti berbagai macam istilah di dunia maya ini. Namun seiring waktu berjalan, aku semakin mengerti dan merasa senang berada di dunia ini.
Waktu terus berjalan. Aku mengenal banyak akun yang membuatku merasa senang dan nyaman. Seiring dengan itu, aku juga mulai memiliki akun lainnya. Aku semakin senang dan merasa tidak ingin pergi dari dunia ini. Sebuah dunia yang memberiku banyak tawa. Sebuah dunia yang memberiku banyak kenangan, dan teman baru.
Langkahku terhenti saat aku melihat sebuah taman. Tidak ada siapa-siapa selain aku. Aku memandang sebuah pohon dan aku memutuskan untuk duduk bersender di bawah pohon itu. Aku segera mengeluarkan notebook ku yang sudah kubawa-bawa dari tadi pagi ke sekolah, sampai sekarang. Aku segera menyalakannya dan membuka folder dimana aku menyimpan beberapa lagu.
Aku memasang earphone dan mulai mendengarkan lagu. Kemudian aku membuka folder dimana aku menyimpan banyak screen capture dari dunia RP. Sesekali aku tersenyum memandangi kejadian aneh dan berharga di RPW. Sampai akhirnya, pandanganku terhenti di barisan foto yang mengingatkanku kepada temanku yang sudah lama pergi dari dunia RP ku. Aku membaca tulisan yang ada di foto itu. Berusaha mengingat kembali akan semua yang sudah terjadi.
Aku menitikkan air mata.
Aku terus memandangi foto lainnya yang mengingatkan aku pada mereka. Sampai akhirnya, notebook ku memainkan sebuah lagu yang aku ketahui dari mereka. Jujur, lagu ini sangat menyenangkan dan dapat membangkitkan mood. Tapi tidak dengan aku, tangisku hampir pecah karena aku semakin ingat akan semua yang sudah terjadi.
Aku kangen mereka.
Tidak semua hal yang sudah kami lalui bersama sudah aku capture. Dan kini mereka sudah pergi dari dunia RP ku. Mereka sudah menonaktifkan akun mereka. Menghapus semua tweet yang sudah mereka buat. Ada rasa menyesal di dalam hatiku. Kenapa aku tidak mengcapture semua?! Tapi sudahlah. Semuanya sudah berlalu.
Beberapa anak kecil datang ke taman tempat aku sekarang. Sesekali mereka memandangiku. Aku tidak tahu kenapa. Mungkin mereka merasa heran kenapa ada seorang murid sekolah yang belum pulang dan sedang bermain notebook di bawah pohon. Tapi biarlah. Bukan urusanku.
Pandanganku kembali ke layar notebook. Aku sedih kenapa mereka harus pergi dari duniaku. Sebetulnya ada dua kemungkinan. Apakah mereka benar benar pergi dari dunia RP, atau tidak. Bisa jadi mereka hanya menonaktifkan akun yang dikenali olehku. Dan masih memiliki akun lain yang tidak aku kenali. Bisa saja kami sering berkomunikasi, namun aku tak menyadarinya.
Alasan mereka untuk pergi beragam. Mulai dari sudah bosan, ingin lebih fokus di kehidupan nyata dan memiliki masalah di RPW. Oke, aku menerima keputusan mereka. Tapi aku amat sangat menyayangkan kepergian mereka. Bukankah mereka sudah mengeluarkan biaya untuk bermain di RPW? Dan mereka menghilangkannya begitu saja?
Bukankah mereka sudah melakukan banyak hal di RPW mulai dari yang menyenangkan sampai tidak? Aku tidak mengerti dengan cara berpikir mereka. Tidak bisakah hanya pergi dari RPW dan tidak menonaktifkan akun kalian? Bagaimana caranya aku bisa mengingat kembali semua kejadian yang sudah aku alami di RPW bersama kalian kalau kalian menonaktifkan akun kalian? Aku tau aku egois. Aku hanya ingin.. kalian kembali.
Kemudian aku merasa menyesal telah masuk ke dunia ini. Dunia yang sudah berpengaruh banyak ke kehidupan nyataku. Sebuah dunia yang sudah mengajarkanku banyak hal, pengalaman baru, dan teman baru. Memang, dunia ini menyenangkan. Tapi tidak pernah kan kalian berfikir bagaimana akhirnya kalian kalau kalian berani memasuki dunia maya ini?
Aku tau dari semua hal yang kita alami pasti selalu ada hikmah yang dapat kita ambil. Tapi, apa hikmah dari semua ini? Haruskah aku menjadi orang yang lebih sabar untuk menghadapi cobaan? Ayolah, beri aku hikmah yang lain. Aku lelah kalau harus mendapat hikmah agar menjadi lebih sabar. Baiklah, mungkin aku juga yang salah karena masih kurang sabar. Oke, aku akan mencoba untuk lebih sabar.
Aku, dan penduduk lain di dunia maya ini kian lama kian bertumbuh kembang. Kami tak akan selamanya menjadi anak kecil. Kami tak akan selamanya menjadi remaja. Kami akan berubah. Apa yang akan terjadi dengan akun rp ku saat aku sudah besar nanti? Aku rasa aku harus pergi dari dunia maya ini. Aku rasa tidak mungkin apabila aku terus membuang waktuku untuk bermain di dunia ini.
Tidak selamanya yang indah di awal akan indah di akhir.
Memang pada awalnya aku merasa senang. Tapi pada akhirnya aku harus kehilangan sahabat dan seseorang yang spesial di RPW. Aku merasa bingung, sedih, marah. Entahlah, perasaanku sangat tak menentu.
Fake world, real feeling.
Kalimat itu sudah ada aku ketahui sejak lama. Kalimat itu semacam semboyan bagi kami, para penduduk RPW. Satu kalimat penuh makna. Aku tahu kalau ini memang hanya dunia maya. Tapi bagaimanapun juga, yang menjalankan ini semua adalah benar-benar manusia. Yang memiliki perasaan dan jiwa.
Banyak orang berkata, sangat konyol apabila kita menangis karena dunia maya ini. Tapi tidak pernah kah kau berfikir bahwa betapa sakit rasanya untuk kehilangan orang-orang yang berarti di dalam hidup? Apa salahnya kalau sekali-sekali aku menangis karena RPW? Karena toh, aku baru kali ini menangis karena RPW.
Baiklah, aku harus bisa pergi dari dunia ini. Tapi entahlah, kapan? Biarkan waktu menjawab, kurasa. Selama aku mampu, kurasa aku masih akan tetap berada di dunia ini untuk belajar lebih banyak hal dan mencari teman baru. Walaupun pada akhirnya hal yang sama akan terjadi, perpisahan.
Rintik hujan mulai turun dan jatuh ke sepatuku. Anak-anak yang tadi bermain di taman mulai berteriak satu sama lain bahwa hujan akan mulai turun. Aku memandang langit, melihat awan yang kelam mulai menutupi langitku hari ini. Aku bergegas mematikan notebook. Aku menghela napas panjang. Aku segera berdiri dan memandang langit sekali lagi untuk mengucapkan selamat tinggal. Aku berusaha melihat matahari yang sudah di tutup oleh kelamnya awan hujan.
Wahai temanku yang sudah pergi dari dunia RPW, aku harap kalian tidak melupakan aku. Dan aku berharap kalian mendapatkan yang terbaik di dunia nyata kalian masing masing. Aku sayang kalian.
Wajahku berpaling ke jalanan dan segera berlari ke rumah, sebelum hari semakin sore dan notebook ku rusak terkena air.
Bersambung...