Sunday, October 27, 2013

Kahitna - Cinta Sendiri


Kau ungkapkan kepadaku
Kan ada saatnya nanti
Engkau milikku satu

Ku menunggu dalam bimbang
Adakah sungguhnya aku
Kasih yang kau inginkan

Biar aku yg pergi
Bila tak juga pasti
Adakah selama ini
Aku cinta sendiri

Biar aku menepi
Bukan lelah menanti
Namun apalah artinya
Cinta pada bayangan

Pedih aku rasakan
Kenyataannya
Cinta tak harus
Saling memiliki

Ku menunggu dalam bimbang
Adakah sungguhnya aku
Kasih yang kau inginkan

Biar aku yg pergi
Bila tak juga pasti
Adakah selama ini
Aku cinta sendiri

Biar aku menepi
Bukan lelah menanti
Namun apalah artinya
Cinta pada bayangan

Pedih aku rasakan
Kenyataannya
Cinta tak harus
Saling memiliki

Jujur aku tak yakin bisa
Jalani hari tanpa dirimu
Namun apalah artinya
Cinta pada bayangan

Biar aku yg pergi
Bila tak juga pasti
Adakah selama ini
Aku cinta sendiri

Biar aku menepi
Bukan lelah menanti
Namun apalah artinya
Cinta pada bayangan

Pedih aku rasakan
Kenyataannya
Cinta tak harus
Saling memiliki

Friday, October 25, 2013

That Awkward Moment Trailer

Hai guys!
Ada breaking news nih.

Breaking news itu penting. Dan yang gue post ini itu adalah breaking news. Jadi, post ini penting. Berarti, kalian harus membaca post ini (?) *oke abaikan yang barusan*

/drum roll/


NEW MOVIE TRAILER OF ZAC EFRON!

Eh, itu kalimat yang di atas bener gak sih._. Kalo salah kasih tau gue ya. Makasih'-')b



Nah, iya. Jadi film yang Zac Efron mainin itu udah keluar trailernya. Dan sekarang gue speechless. Oh, iya. Gue udah nonton trailernya loh. Keren banget serius. Trailernya recommended banget buat kalian kalo pengen moodbooster. Jadi biar bisa nonton trailernya berkali-kali, gue sarankan kalian download filmnya. Kalo kalian gatau cara download video di youtube, bisa tanya ke gue gimana caranya.

Terus, trailernya ini ada dua. Yang red band sama yang green band. Kalo gue sih nontonnya yang red band. Bukan karena apa-apa ya. Cuma yang keluar itu duluan dan gue gatau kalo bakal ada yang green band. Nah, maksud green band adalah sensored atau udah safe. Kayak gini misalnya, lampu lalu lintas itu kan kalo merah artinya kita gaboleh jalan kan? karena gak aman. Tapi kalo lampunya hijau berarti udah aman untuk jalan. Nah kurang lebih begitu.


Kalo kalian mau liat yang green trailer, buka aja Facebook Official Pagenya Zac Efron.

Tapi yang mood booster itu yang red band. Jadi mendingan kalian buka yang red band. Gak bakal nyesel deh pokoknya buat ngurangin kurang lebih 20 mb kuota kalian buat liat video ini.

Sekian dari gue.
Babayyy~

Tuesday, October 15, 2013

Agency di RPW

Hai, gue mau ngepost tentang definisi RPW lagi ya. Maaf kalo belakangan ini nggak fokus ke situ. Kebanyakan gue curcol curcol mulu atau apalah lu nganggapnya. YAUDAH SIH BLOG GUE INI. MASALAH BUAT LO?!

Nah, buat kalian yang udah ngebaca post gue yang Asal Usul Role Player World, pasti nemuin kata agency. Mungkin sebagian diantara kalian ada yang nggak tau apa itu artinya agency. So, kali ini gue mau ngejelasin apa itu agency RPW menurut yang gue ketahui sejauh ini.

Gue mulai dari arti kata agency itu sendiri ya. Agency berasal dari bahasa Inggris yang kalo dibahasa-Indonesia-kan jadi agensi. Nah, kata agensi itu sendiri kalo menurut gue, adalah suatu agen atau perkumpulan yang mengurus suatu urusan. Jadi kalo agensi RPW itu tugasnya ngurusin anak-anak RPW yang gabung agensi itu.

Terus, tugas agensi RPW itu ada banyak. Mulai dari bikin peraturan agensinya, nyari member agensi, ngeverif member baru, ngecek chara yang kosong, dan masih banyak lagi. Kalian nggak ngerti sama yang gue jelasin? Tenang~ Gue bakal jelasin sebisa gue.

Peraturan Agensi

Setiap agensi punya peraturannya masing-masing. Peraturannya harus dipenuhi oleh semua member agensi. Gue kasih contoh peraturannya ya.
  1. No TG. Berarti member agency itu harus memiliki jenis kelamin yang sama dengan artis atau apapun yang pengen diRPin. Maksud gue, kalo misalnya lu cowok, lu cuma boleh ngeRPin artis yang jenis kelaminnya cowok.
  2. Batas Non-Aktif 2 minggu. Berarti kalo lu nggak on/gak ngetweet, batasnya paling lama 2 minggu. Lewat? Unverif T,T
  3. Formasi Uname. Ada agency yang free uname. Ada yang nggak. Kalo nggak, membernya harus bikin uname yang terdiri dari sesuatu yang udah ditetapkan oleh agency yang diikutin. Contohnya gue nih, "IamVanessaH_" depannya harus ada kata Iam-nya karena gue masuk IamHollywoodRP.
Peraturan lainnya bisa kalian cari sendiri. Stalk aja timeline atau favnya para agency di RPW.

Nyari Calon Member Agency

Susah-susah gampang sih kalo nyari member baru. Ya kali lu gabung di agency krik krik gitu gak ada member. Bosen kali.

Ngeverif atau Ngunver

Nah, hahahaha. Ini ngejelasin gue bakal panjang juga. Kayak yang ada diatas. Mana tangan gue pegel.
Verif itu berasal dari kata "Verify" dalam bahasa Inggris yang artinya ditahkikkan atau disahkan. Jadi, tugasnya agensi itu mengesahkan kalian kalian yang pengen gabung agensi itu. Kalo kalian udah diverif, berarti kalian "Verified". Beda ya antara "Verify" dengan "Verified". Satunya verb 1. Satunya lagi verb 2.

Terus, kalo ngunver. Ngunver itu adalah kependekan dari nge-unverif. Jangan ditiru ya, guys. Bahasa anak RP emang ngaco gitu. Jarang yang bener. Mana ada ngunver di KBBI. Kita bukannya sok tahu. Tapi kita emang nggak mau tau (?) Dan kita nggak peduli.

"un" dalam bahasa Inggris artinya meng-tidak-kan. Jadi kalo nge-unverif artinya men-tidak-sahkan atau menghapus pengesahan. Yaudah begitulah maaf kalo bahasa gue gaje. Gue sendiri juga bingung darimana gue dapet kata-kata ini hwhwhw.

Yaudah, sekian dulu dari gue. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah.
Bye :3

---

Lihat yang lain juga yaa :)

Saturday, October 12, 2013

I Love You, Pa

Cerita sebelumnya...

Kalo aku punya 1000 bintang yang mau ngabulin 1000 permintaan aku, 999 bintang diantaranya akan kupakai untuk berharap kalian kembali. Dan dari satu bintang yang tersisa, akan aku gunakan untuk berharap mendapatkan 1000 bintang lagi yang akan aku gunakan untuk memohon agar kita bisa hidup bahagia bersama.

-----

“Vanessa!!! Bangun! Udah siang...” teriak mama dari dapur.

Aku segera bangun dan melihat jam. Gawat! Jam 6.00! Aku langsung mandi dan mengenakan seragam sekolah. Menata buku seadanya dan berlari ke dapur. Semuanya aku lakukan dengan terburu-buru.

“Ma, nessa hari ini gak sarapan di rumah ya. Nessa udah telat nih ma.” Jawabku sambil memakai sepatu.

Mama dan Papa yang memperhatikan aku daritadi hanya tertawa.

“Ma, Pa, kok pada ketawa sih?” tanyaku dengan nada kesal.

“Kamu tau nggak hari ini hari apa?” tanya Papa balik sambil menahan tawa.

Aku mengambil handphone ku yang kutaruh di saku kemeja. Aku melihat kalendar yang ada di hapeku. Mataku terbelalak kaget.

“Heumm...”

“Hari apa, Nessa?” tanya Papa lagi.

“Sabtu, pa.” Ucapku lemas.

“HAHAHAHA...” mama dan papa tertawa dengan bangganya karena melihat tingkahku.

Aku segera balik ke kamar dan mengganti bajuku. Kemudian aku kembali ke ruang makan untuk sarapan.

“Pagi, sayang” sapa papa

“Pagi juga pa.”

“Jangan lupa ya nanti belajar. Kan kamu mau UTS.”

“Hiks UTS. Males banget huhuhuhu. Iya, pa.”

Papa kemudian beranjak dari meja makan. Aku segera mengambil sarapanku. Aku mulai memakannya dan hanyut dalam diam. Kemudian papaku kembali ke meja makan sambil berkata,

“I love you.”

Jleb. Speechless.

Aku hanya tersenyum malu ke arahnya. Aku tidak berani menjawabnya. Betapa konyolnya diriku.

Aku segera menghabiskan sarapanku dan masuk ke kamar. Sesampainya di kamar aku langsung duduk di meja belajar dan membuka buku. Baru membaca halaman pertama, pikiranku sudah melayang ke hal lain.

Aku ingat dengan apa yang tadi papa ucapkan. Papa memang sering mengucapkan kata-kata seperti itu. Namun disaat-saat seperti ini — yah, saat saat dimana aku sedang sedih — itu rasanya amat sangat berbeda. Kata-kata yang tadi di ucapkan papa sangat tulus. Dan aku tidak menjawabnya!

Kemudian, aku ingat RPW. Betapa mudahnya aku mengatakan “I love you” kepada orang yang tidak kuketahui dengan pasti. Tapi kenapa aku susah sekali mengucapkannya kepada orang yang selama ini selalu ada untukku? Selalu bersedia menemaniku. Disampingku. No matter what happens.

Betapa mudahnya aku mendapat kalimat “I love you” dari seseorang, tapi apakah orang itu benar benar mengatakannya secara tulus? Bagaimana dengan papa? Apakah aku ragu akan ketulusan ucapannya? Apakah aku akan meragukan orang yang sudah susah payah mencari nafkah, membesarkanku, membimbingku, menasihatiku, menjagaku, memarahiku dengan cintanya, melakukan segalanya untukku bahkan bersedia mengorbankan jiwanya demi aku?

Oh, god. Betapa bodohnya aku selama ini. Betapa durhakanya diriku.
Pintu kamar terbuka. Oh, rupanya papa.

“Eh, kamu ngelamun aja. Belajar sana. Atau ada yang nggak ngerti?”

“Hmm.. Ya, gitu deh.”

“Kalo nggak bisa jangan diem aja dong. Tanya sama papa atau nggak sama mama.”

Tuhkan bener. Perhatian banget sih nih orang...

“Iya, pa.”

Papa hanya mengangguk dan segera memutar badannya hendak keluar dari kamarku.

“Pa, bentar.” Panggilku.

“Hm?” papa memutar badannya menghadapku.

Aku segera berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat.

“Yang tadi di meja makan.. I love you too, pa.”

Papa langsung tersenyum dan mengelus kepalaku dengan lembut. Kemudian aku melepas pelukku dan segera kembali ke meja belajar. Papa pun menutup pintu.

Papa, mama, maafin aku ya yang selama ini udah nggak peduli sama kalian. Sibuk main RP. I love you...



Friday, October 4, 2013

Antara 1000 Bintang dan 1 Ibu

Cerita sebelumnya...

Sesekali aku tersenyum memandangi kejadian aneh dan berharga di RPW. Sampai akhirnya, pandanganku terhenti di barisan foto yang mengingatkanku kepada temanku yang sudah lama pergi dari dunia RP ku. Aku membaca tulisan yang ada di foto itu. Berusaha mengingat kembali akan semua yang sudah terjadi.

-----

Aku duduk termenung di dekat jendela kamarku. Memandangi kebun rumahku yang basah terkena air hujan. Sesekali aku menyenderkan kepalaku di kaca jendela. Dingin. Itu yang kurasakan malam ini. Aku memandang langit yang gelap. Tak tampak olehku satupun titik terang di langit yang biasa dipanggil bintang maupun sang rembulan.

Aku kembali teringat dengan kejadian sore tadi. Saat aku menangis karena kepergian mereka, para sahabatku yang kutemui di RPW. Aku sudah merasa lebih baik. Walaupun sebetulnya masih ada perasaan tidak rela mengganjal di hatiku.

Aku teringat sebuah kalimat yang kudapatkan dari kartun Winnie the Pooh: “I wonder how many wishes a star can give.” Kalo aku punya 1000 bintang yang mau ngabulin 1000 permintaan aku, 999 bintang diantaranya akan kupakai untuk berharap kalian kembali. Dan dari satu bintang yang tersisa, akan aku gunakan untuk berharap mendapatkan 1000 bintang lagi yang akan aku gunakan untuk memohon agar kita bisa hidup bahagia bersama.



Aku menghela napas panjang.

Dadaku terasa sedikit sesak karena udara begitu dingin malam ini. Aku memang alergi dingin. Sesekali aku bersin sebagai efek penolakan dingin dari tubuhku. Aku beranjak dari kursi dan berjalan ke arah kasur. Aku mengambil file keeper ku yang berisi chord lagu beserta liriknya dan gitar kesayanganku. Kupetik sebuah lagu sambil bernyanyi. Dalam nyanyianku, tidak lupa aku bersin. Mengesankan.

Aku membolak balik halaman file keeperku. Begitu aku menemukan lagu yang menarik perhatianku, segera aku memainkannya sambil bersenandung. Sesekali aku menemukan lagu yang membuat aku ingat pada teman RPW ku yang sudah pergi. Namun aku melewatkan lagu itu. Aku sedang tidak mau sedih.

Tidak lama kemudian, saat aku membalik ke halaman berikutnya, tatapanku berhenti di sebuah lagu yang berjudul “Album Biru”. Sebuah lagu yang memiliki makna yang sangat dalam yang menceritakan betapa hebatnya kasih seorang ibu. Sebuah lagu karya Melly Goeslaw yang dapat membuat aku menangis. Tidak. Aku sedang tidak ingin menangis.

Aku segera membalik halaman file keeperku ke halaman berikutnya. Yang kutemukan hanyalah halaman kosong. Sudah tidak ada lirik lagu yang dapat kumainkan lagi. Aku belum sempat menambah lirik baru. Huft. Aku merebahkan badanku di kasur. Lelah rasanya.

Kakiku terasa dingin. Aku menggerakkan jemari kaki namun rasanya hampir mati rasa. Kenapa udara malam ini begitu dingin. Aku segera bangun dan berjalan keluar kamar menuju ke dapur. Ada mama di dapur.

“Hai, ma.” Sapaku sambil mengambil susu bubuk, gelas, dan sendok.

“Hai, nes.” Jawabnya. “kamu pasti kedinginan deh makanya bikin susu.”

“hehe, iya gitu deh mah.” Jawabku sambil mengaduk susu yang sudah kuseduh dengan air panas. “yaudah mah, aku ke kamar dulu ya” lanjutku sambil berlalu membawa susu coklat yang panas. Hmmm lezat!

“hati-hati jangan sampai tumpah. Nanti kamar kamu disemutin.”

“hihi. Siap mah..”

Sesampainya di kamar, aku hanya duduk dan minum susu coklat yang tadi sudah aku buat. Bingung mau ngapain. Aku segera membuka file keeperku. Kali ini dari belakang. Jadi lirik lagu yang aku temukan langsung “Album Biru”.

Aku memandangi kertas tersebut. Aku menimbang nimbang dan sampai pada suatu keputusan. Hanya bernyanyi bukan? Tidak perlu menangis. Baiklah, mari kita mainkan lagu ini.

Aku mengambil gitarku dan mulai memainkan lagu tersebut. Sesuatu melintas di pikiranku. Aku baru menyadari bahwa selama ini aku sudah bersikap begitu konyol. Meratapi yang maya dan mengabaikan yang nyata. Aku sudah menangisi kepergian temanku yang tidak kukenal pasti. Namun aku mengabaikan mama yang selalu hadir di sampingku. Mengisi setiap hariku. Berdoa, bekerja, menasihati, melakukan segalanya untukku.

Tiba-tiba mama membuka pintu kamarku. Ia melanjutkan lagu yang sedang ku mainkan.

“Ohh Bunda, ada dan tiada dirimu kan selalu, ada di dalam hatiku...” lanjutnya dengan merdu.

“Mama!” aku segera meletakkan gitarku diatas kasur, berlari kearahnya, dan memeluknya erat-erat.

“apa sayang?”

“ma, maafin aku soalnya aku suka nggak dengerin mama, seenaknya sendiri, jadi anak yang gak patuh. Maafin aku ma...” ucapku sambil menangis.

“iya nggak papa. Mama tetep sayang kok sama kamu.” Jawabnya sambil mengelus kepalaku.

Aku terenyuh. Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Hatiku terasa sejuk.

“ma, I love you..”

“I love you more...”

Aku berusaha menghentikan tangisku.

“eh kamu udah malem gini kok belom tidur? Senin kan kamu UTS. Belajar dong jangan main gitar mulu.” Ujar mama. Waktu menunjukkan pukul 21.10.

“Oh, iya, ma. Hehe..”

“Besok mulai belajar ya. Yang serius. Jangan main mulu. Tunjukin yang terbaik buat mama.”

Sekali lagi hatiku terasa terenyuh.

“Tidur sana. Malam sayang.”

“Malam juga, ma.”

Mama segera pergi dari kamarku. Aku merapikan kasur, gitar, file keeperku, dan menghabiskan susuku. Hari ini aku sudah mendapatkan sesuatu yang berharga. Mulai dari terpuruk hingga mendapatkan sebuah bintang yang amat terang yang akan menunjukkan aku ke jalan yang benar.



Terima kasih, ya Tuhan.

Bersambung...

ATTENTION - Cerpen

Hai guys!

Attention lagi ya :)
Gue minggu lalu lupa ngasih tau. Selain gue bakal ngeramein blog gue dengan lirik lagu, gue juga mau ngeramein dengan cerpen~

Cerpennya sih sejauh ini selalu karangan gue. Tapi kalo kalian juga mau cerpen kalian ditampilin, kalian bisa ngedm gue untuk minta alamat email gue. Nanti bakal gue kasih tau dan lu bisa nge attach file cerpen lu itu dan ngirim ke email gue.

Di cerpen gue biasanya tokoh utamanya bakal gue namain "Vanessa" biar gue nggak terkesan ooc atau gimana. Takutnya kalo gue namain pake nama orang Indonesia, ntar dikira itu nama gue padahal bukan. Dan kemungkinan, tokoh lain yang ada bakal gue namain kayak nama artis western.

Udah gitu, biar suasana atau perasaan tokoh ceritanya lebih terasa, biasanya bakal gue post juga lagu yang temanya itu mewakili perasaan si tokoh. Jadi ati-ati aja kalo lagunya sedih dan gue berhasil menciptakan suasananya dengan baik, kalian ketularan galau =))

Nah, buat yang punya ide untuk kelanjutan ceritanya, kalian bisa menghubungi gue dan memberi pokok pikiran beserta lagu yang cocok.

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, atau tempat. Karena cerita hanya fiktif belaka.
Gue harap kalian antusias dengan cerpen gue.

Makasih :)